Headlines News :
Home » , , » Erdogan; Asad Ingin Pecahkan Rekor Bapaknya Bunuh 30 Ribu Rakyatnya

Erdogan; Asad Ingin Pecahkan Rekor Bapaknya Bunuh 30 Ribu Rakyatnya

Written By Abol Ezz on Minggu, 14 Oktober 2012 | 10.48

ANKARA– Perdana Menteri Turki Erdogan menyatakan bahwa mendiang presiden Suriah Hafiz Asad telah membunuh 30 ribu orang, sementara anaknya kini sedang berusaha memecahkan rekor tersebut.

Erdogan menambahkan bahwa negerinya telah siap untuk menghadapi semua kemungkinan terhadap Suriah, setelah terjadinya baku tembak antara kedua belah pihak akhir-akhir ini.

Dalam pidatonya yang disampaikan di depan parlemen Turki, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan menggunakan semua sarana, termasuk diplomasi, untuk membela warganya dan tanah airnya hingga semua pilihan politik habis.

“Tentara rezim Suriah telah menyerang wilayah kita dengan meriam, maka kita balas setimpal serangan mereka dan kami siap menyerang jika mereka masih menyerang. Kami siap dengan berbagai kemungkinan.”

Erdogan dalam kesempatan tersebut juga menyerang Partai Rakyat Republik yang dipimpin Kamal Kaljadar Oglo yang menentang sikap parlemen atas wewenang yang diberikannya kepada pemerintah untuk melakukan intervensi militer ke luar batas negeri itu. Dia berkata, “Kalian dapat berdiri di depan AS dengan sikap merendah, sedangkan setiap hari serangan meriam sampai ke negeri kita dari negara tetangga hingga jatuh korban, sementara pemimpin oposisi di negara kita membela mereka.”

Sementara itu, sekjen NATO, Andreas Forasmosen menyatakan di Bruksel bahwa NATO yang terdiri dari 28 negara anggota telah menyiapkan strategi untuk membela Turki yang termasuk anggotanya jika kondisinya menuntut demikian dalam menghadapi tindak kekerasan di perbatasan negaranya. Namun demikian, dia masih berharap masih dapat dilakukan komunikasi agar ketegangan di perbatasan tidak semakin meningkat.(Almoslim/ak)
Share this post :
 
PKS Minas - Siak © 2012. All Rights Reserved. Our materials may be copied, printed and distributed, by referring to this site. Powered by Tarqiyah Group